Kenali Perbedaan Gejala Tipes dan DBD serta Cara Pencegahannya

Self-Improvement & KnowledgeArtikel30 September 2020

Banyak yang menyangka jika gejala tipes dan DBD itu sama. Padahal keduanya berbeda. Berikut perbedaan gejala tipes dan DBD yang perlu diketahui!

Share this

Tipes dan demam berdarah dengue (DBD) adalah dua dari penyakit yang cukup banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Meski keduanya berbeda, terkadang ada sebagian orang menganggap jika tanda-tanda tipes dan DBD sama, karena gejala awalnya, yakni demam. Demam tifoid atau tipes terjadi karena dipicu oleh bakteri Salmonella typhi, yang biasanya ditularkan lewat makanan. Berbeda lagi dengan tifoid, DBD dipicu karena virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk.

 

Meskipun begitu, baik tipes maupun DBD mempunyai kesamaan utama, yakni keduanya perlu diobati dan dicegah. Yuk kenali dan pahami apa saja gejala tipes dan DBD beserta cara pencegahannya yang perlu diketahui berikut ini!

 

Perbedaan Gejala Tipes dan DBD

Demam

Biasanya gejala tipes disertai demam demam yang naik turun, misalnya adalah demam yang terus meninggi setiap malam hari dan menurun di pagi harinya. Kemudian, demam ini juga akan disertai dengan tubuh yang lemas dan sakit kepala.

Sedangkan pada demam yang dirasakan pengidap DBD, suhu tubuh akan cenderung tinggi dan terjadi sepanjang hari. Tak hanya itu saja, demam yang terjadi pun biasanya muncul tiba-tiba.

Bintik Merah

Bukan hanya DBD saja yang akan memunculkan bintik merah pada tubuh, gejala tipes pun juga dapat memicu bintik merah. Hanya saja, bintik merah yang dialami oleh pengidap DBD terjadi di hampir seluruh bagian tubuh akibat pendarahan dan bila ditekan, bintik tidak akan hilang. Sedangkan pada gejala tipes, bintik merah juga disertai bintik berwarna gelap dan terjadi di area dada dan perut.

 

Gejala Khas Lain pada Tipes dan DBD

Tipes juga disertai dengan rasa tidak nyaman di perut, sembelit atau diare, hingga nyeri perut.  Pada DBD bila kondisinya cukup serius juga disertai dengan nyeri ulu hati, gusi berdarah, mimisan, haid yang lebih banyak dan panjang, hingga BAB berdarah. DBD pun bisa menimbulkan nyeri tulang, otot, dan sendi setelah muncul demam. Selain itu, DBD juga akan memunculkan gejala mual, muntah, dan sakit kepala yang berat.

Baca Juga: Ciri-ciri DBD Pada Anak yang Harus Segera Ibu Waspadai

Cara Pencegahan Tipes dan DBD

Baik gejala tipes dan DBD memiliki cara pencegahan yang tidak sama. Dalam melakukan pencegahan tipes, hal yang bisa dilakukan yakni dengan menjaga kebersihan diri dan memastikan asupan makanan atau minuman higienis misalnya dengan membersihkan bahan makanan hingga bersih, mengonsumsi air matang atau air kemasan yang bersih, selalu mencuci tangan sebelum makan serta tidak jajan sembarangan.

Untuk penanganan DBD, yang bisa Anda lakukan adalah dengan menutup dan membersihkan tempat penampungan air, menguras bak mandi, menggunakan pakaian yang tertutup saat keluar rumah, dan membersihkan lingkungan secara rutin. Kemudian, jangan lupa untuk menggunakan lotion anti nyamuk dan memasang kelambu di tempat tidur.

Semoga informasi soal perbedaan gejala tipes dan DBD serta cara pencegahannya di atas bisa membantu Anda memahami kedua penyakit ini, ya. Selain mengikuti cara mencegah di atas, jangan lupa juga untuk meningkatkan perlindungan secara menyeluruh, seperti dengan membeli produk asuransi jiwa.

Salah satu asuransi jiwa yang bisa dipilih adalah Zurich Proteksi 8. Produk ini merupakan asuransi jiwa yang mampu memberikan perlindungan selama 8 tahun dan pengembalian premi sebesar 108% di masa akhir polis. Selain itu, keuntungan lainnya adalah Premi yang diberlakukan cukup terjangkau dan ekstra bonus 8% dari seluruh premi yang sudah Anda bayarkan selama 8 tahun sebagai bentuk penghargaan Zurich terhadap komitmen dan loyalitas Anda sebagai peserta asuransi.

Baca Juga: Obat Anak: Langkah Pertama Atasi Demam Si Kecil dengan Cara Alami